Thursday, December 22, 2011

Azab Kubur

Gambar ini adalah seorang pemuda berusia 18 tahun yang meninggal di salah satu rumah sakit di Oman, Timur Tengah. Mayat pemuda tersebut digali kembali dari kuburnya setelah 3 jam di makamkan yang disaksikan oleh ayahnya . Pemuda tersebut meninggal di rumah sakit dan setelah dimandikan lalu dimakamkan secara Islam hari itu juga. 

Tetapi setelah pemakaman, ayahnya berasa ragu di atas diagnosis doktor dan menginginkan untuk dikenalpasti semula punca kematiannya. Seluruh kerabat dan teman-temannya begitu terkejut saat mereka melihat keadaan mayat . Mayat tersebut begitu berbeza dalam 3 jam. Dia berubah tampak keabu-abuan seperti orang yang sudah tua. Rambutnya yang  hitam menjadi putih keperakan seluruhnya seolah seperti kehabisan darah. Tampak jelas bekas siksaan dan pukulan yang amat keras dan dengan tulang-tulang kaki dan tangan yang hancur begitu juga hujung-hujungnya sehingga menekan ke badannya. Seluruh badan dan mukanya memar.


Matanya yang terbuka memperlihatkan ketakutan dan kesakitan. Darah yang begitu jelas menandakan bahwa pemuda tersebut sedang mendapatkan siksaan yang amat berat. 


Pada akhirnya ayahnya mengakui bahwa anaknya ini sering melalaikan solatnya.  


Sebenarnya adanya azab kubur itu sesuatu yang sudah qath’i dan pasti sifatnya. Tidak perlu dipermasalahkan lagi. Dalam banyak ayat Al-Quran dan juga tentunya hadis Rasulullah SAW, bahawa dalil yang jelas dan qath’i. Demikian juga Rasulullah SAW menyebut-nyebut azab kubur secara tegas, jelas dan terang.

A. Ayat-ayat Quran
Ayat Pertama Allah SWT telah berfirman di dalam Al-Quran tentang adanya azab kubur. “Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat diwaktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, : “Keluarkanlah nyawamu” Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. (QS. Al-Anam : 93)

Ayat berikutnya adalah : “Nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.” (QS. At-Taubah : 101)
Di ayat ini teramat jelas bahawa Allah SWT menyiksa orang zalim itu dua kali, iaitu pada alam kubur dalam kematiannya iaitu setelah nyawa dicabut hingga menjelang hari kiamat. Dan berikutnya adalah siksaan setelah hari kiamat iaitu di neraka.

Demikian juga yang Allah SWT lakukan kepada Fir’aun yang zalim, sombong dan menjadikan dirinya tuhan selain Allah SWT. Allah SWT mengazabnya dua kali, iaitu di alam kuburnya dan di akhirat nanti. Di alam kuburnya dengan dinampakkan kepadanya neraka pada pagi dan petang. Ini merupakan siksaan sebelum dia benar-benar ke dalamnya dan terjadinya pada alam kuburnya. Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. : “Masukkanlah Fir’aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras”. (QS. Al-Mu’min : 46)

Ayat ini lalu dikuatkan juga dengan ayat lainnya yang juga menyebutkan ada dua kali kematian, iaitu kematian dari hidup di dunia ini dan kematian setelah alam kubur. Mereka menjawab : “Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali , lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan untuk keluar ?” (QS. Al-Mu’min : 11)

B. Dalil Hadits Shahih Selain ayat-ayat Al-Quran
Hadis-hadis shahih pun secara jelas menyebutkan adanya azab kubur. Sehingga tidak mungkin ditolak lagi kewajiban kita untuk meyakini keberadaan azab kubur itu, sebab bila sudah Al-Quran dan hadis shahih yang menyatakannya, maka apa lagi yang akan kita ragukan?

Dalam hadis yang pertama sampaikan tentang azab kubur ini, hadisnya masih amat kuat berhubungan dengan ayat Al-Quran. Iaitu firman Allah SWT dalam Al-Quran : Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS> Ibrahim : 27)
Sebuah lafaz dalam ayat di atas menyebutkan tentang : ucapan yang teguh yang dalam bahasa Al-Quran disebut dengan “al-qouluts-tsabit”. Dijelaskan oleh Rasulullah SAW bahawa itu adalah tentang pertolongan Allah SWT ketika seseorang menghadapi azab kuburnya. Dari Al-Barra’ bin Azib dari Rasulullah SAW bahwa ketika seorang mukmin didudukkan di dalam kuburnya, didatangilah oleh malaikat, kemudian dia bersyahadat tiada tuhan kecuali Allah SWT dan bahawa Muhammad adalah Rasulullah SAW, maka itulah makna bahwa Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh . (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja
a Fi azabil Qabri hn. 1280)

Ada sebuah doa yang dipanjatkan oleh beliau dan diriwayatkan dengan shahih dalam shahih Al-bukhari. Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW berdoa dalam solat, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari azab kubur” (HR. Bukhari kitab azan bab doa sebelum salam hn. 789)
Dalam kitab shahihnya itu, Al-Bukhari pun membuat satu bab khusus azab kubur. Dari Aisyah ra bahwa seorang wanita yahudi mendatanginya dan bercerita tentang azab kubur dan berkata, “Semoga Allah SWT melindungimu dari azab kubur”. Lalu Aisyah bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keberadaan azab kubur itu. Rasulullah SAW menjawab, “Ya, azab kubur itu ada”. Aisyah ra berkata, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan solat kecuali beliau berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur”. (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab Maa Ja’a Fi azabil Qabri hn. 1283)

Dalam kitab shahihnya itu juga , Al-Bukhari membuat satu bab khusus tentang berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur. Dari Musa bin ‘Uqbah berkata bahwa telah menceritakan kepada anak wanita Khalid bin Said bin Al-Ash ra bahwa dia telah mendengar Rasulullah SAW berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur. (QS. (HR. Bukhari kitab Janaiz Bab At-Taawwuz min azabil Qabri hn. 1287)

Dari Aisyah ra bahwa beliau bertanya kepada Rasulullah SAW tentang apakah manusia diazab di dalam kubur, lalu Rasulullah SAW menjawab, “Aku berlindung kepada Allah SWT dari hal itu (azab kubur). (HR. Bukhari kitab jum’at bab berlindung kepada Allah SWT dari azab kubur ketika gerhana hn. 991, 996)

Kesimpulan : 
Umat Islam sejak masa Rasulullah SAW hingga hari ini telah berijma’ (bersepakat) bahwa azab kubur itu adalah sesuatu yang pasti adanya. Sehingga mereka yang mengingkarinya hanya dua kemungkinannya. 

Pertama, mereka kurang dalam dan luas dalam mempelajari ayat dan hadis. Kedua, mereka tahu ada dalil dan nas yang sharih tapi mengingkarinya. 

note : artikel ni perkongsian dari fB :-) 


No comments:

Post a Comment